Fatahillah313 - Wajah toleransi di Indonesia tercoreng lagi sebab manusia durjana bernama Yaqut yang mensuul hotimahkan jabatannya sebagai kemenag dengan melarang seluruh TV Nasional mengumandangkan Azan Magrib yang sudah biasanya Azan Magrib dikumandangkan di TV TV nasional sebagai pertanda masuk waktu Sholat dan perintah untuk mengerjakan Sholat
Dimana Yang namanya Azan adalah kumandang untuk diperdengarkan karna disitulah bukan sekedar suara menggema diseluruh pelosok negri karna disitu ada nilai Ibadah dimana umat islam disetiap lafadz demi lafadz azan harus dijawab sebagai nilai ibadah untuk mendapatkan Pahala
Kalau hanya sekedar running teks saja jelas tidak ada kumandang atau tidak ada suara untuk memanggil bukan sekedar mengingatkan saja apalagi hanya berupa tulisan kecil baik yang berjalan atau tidak sangat kecil sepasang mata bisa untuk langsung menjadi perhatian
Jangankan running teks semisal satu layar TV tertutup penuh dengan tulisan bahwa waktu sholat sudah masuk tetap saja tidak menggurkan syariat islam melalui azan sudah terpenuhi
Dalam Hal Ini kami tidak aneh kalau kita tarik benang merahnya kebelakang lagi lagi Yaqut yang sudah sekian kali membuat ulah lagi lagi berkenaan masalah syariat Islam yang berkenaan dengan Azan dan seruan syiar Islam makanya dalam salah satu televisi swasta dgn judul yang cukup viral saya katakan " Bukan Yaqut Namanya kalau tidak membuat gaduh "
Umat islam masih ingat ketika kemenang melayangkan surat edaran SE kemenag No 5 tahun 2022 dimana suara azan dilarang dikumandangkan yang akhirnya Yaqut menyamakan suara Azan Dengan Suara Anjing dengan begini umat Islam marah dan Yaqut akhirnya saya DKK melaporkannya ke Mabes Polri
Tidak sampai disitu Bulan Ramadhan dikotori oleh ulah Yaqut yang mengeluarkan SE kemenag No 1 tahun 2024 larangan speaker masjid mengumandangkan suara Sholat tarawih dan tadarus selama dibulan Ramadhan
Jadi jelas Yaqut yang pernah ke vatikan dan mencium tangan Paus Paulus adalah bukti kepatuhan Yaqut kepada Paus Paulus dengan bukti melarang syariat Azan karna bagaimanapun juga yaqutlah penentu karna surat himbauan atau permohonan kemenag kepada kemenkom info adalah persetujuan Yaqut sebagai balasan Tembusan Surat yang dibuat oleh Staf Kemenag
Dan kami umat islam khususnya spirit 212 meminta kemenang membuat himbauan kembali kepada kemenkom info untuk menarik intruksinya atas larangan kumandang azan magrib dan harus disiarkan sebagai mana lazimnya dan kepada Stasiun Stasiun TV untuk mengabaikan intruksi dari kemenkom info
Atas sikap kami dari Spirit 212 atas sikap tersebut diatas dalam waktu 1x24 jam tidak dihiraukan maka insyaAllah Kami besok pagi tanggal 5 September 2024 bersama para tokoh agama dan Aktifis Islam akan langsung mendatangi Kemenag untuk menyampaikan Aspirasi Kami dan tulisan saya saat ini sekaligus sebagai undangan kepada insan pers untuk hadir besok Pagi Dikemenag
Novel Bamukmin
Wakil ketua KUHAP APAA 212
( Koalisi Ulama Habaib Pengacara Anti Penodaan Agama 212 )