Fatahillah313
Assalamu’alaikum Wr Wb, Selamat pagi .
Yang terhormat para direksi/ management, Profesor, Senior dan Teman Sejawat.
Hari ini saya, Diani Kartini mohon ijin untuk mengundurkan diri dari RS Medistra.
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bekerja dan berkarya di RS Medistra dari th 2010.
Jika ada kesalahan baik sengaja ataupun tidak, saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Harapan saya ke depan semoga Medistra tetap berjaya dan lebih terbuka dalam menghargai perbedaan antar warga Medistra.
Wassalam
Terima kasih
Dr. Diani, SpB-Onk.
Surat pengunduran ini berawal dari surat salah satu dokter wanita ahli bedah tumor, Dr Diano SpB-Onk yang diajukannya ke pihak rumah sakit. Berikut bunyinya:
Yth Manajemen RS Medistra
29 Agustus 2024
Selamat Siang para Direksi yang terhormat.
Saya ingin menanyakan terkait persyaratan cara berpakaian di RS Medistra. Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai Dokter Umum di RS Medistra. Kebetulan keduanya menggunakan Hijab.
Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara. Menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS Internasional, sehingga timbul pertanyaan Apakah bersedia membuka Hijab jika diterima.
Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan RASIS. Dikatakan RS Medistra berstandar Internasional tetapi kenapa masih RASIS seperti itu?
Salah satu RS di Jakarta Selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra, memperbolehkan semua pegawai (baik Perawat, Dokter Umum, Spesialis dan SubSpesialis menggunakan hijab).
Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien.
Sangat disayangkan sekali dalam wawancara timbul pertanyaan yang menurut pendapat saya adalah RASIS.
Apakah ada STANDAR GANDA cara berpakaian untuk Perawat, Dokter Umum, Dokter Spesialis dan SubSpesialis di RS Medistra??
Terima Kasih atas perhatiannya.
Hormat Saya,
Dr. dr. Diani Kartini, SpB., Subsp.Onk(K)
Surat tersebut dikirim langsung Diani ke Dr Wildan Hassan, salah satu ulama di Kota Bekasi yang mengaku rumah sakit sekelas Medistra masih mempertanyakan soal busana muslimah bagi pegawainya. (Ustad Abu Fayadh)
Sumber: koranbekasi.id
