Respon Keputusan 13 Wisudawan yang Tidak Diluluskan karena Pro-Palestina, Ribuan Wisudawan Harvard Walk Out



Fatahillah313 - Sebanyak lebih dari 1.000 wisudawan Harvard melangkah pergi dari acara wisuda sebagai bentuk protes atas keputusan Harvard yang tidak meluluskan 13 mahasiswa pro Palestina, sebagaimana dikutip dari The Harvard Crimson dan CNN Indonesia.

Seorang perwakilan pidato wisudawan, Shruthi Kumar, mengungkapkan kekecewaannya di depan audiens wisuda terkait intoleransi terhadap kebebasan berpendapat di kampus. Ia juga sempat melantangkan kalimat, “Harvard, do you hear us? (Harvard, apakah kamu mendengar kami?)” yang kemudian mendapatkan sambutan dan tepuk tangan meriah.

Dewan Administratif Harvard selaku badan disipliner utama kampus telah menskors lima mahasiswa dan menempatkan kurang lebih 20 mahasiswa lainnya dalam masa percobaan karena keterlibatan mereka dalam perkemahan pro Palestina yang dilaksanakan di taman kampus.

Menindaklanjuti kasus ini, Harvard Corporation merilis keterangan tertulis bahwa siswa yang tidak bereputasi baik tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar. Dalam hal ini, 13 mahasiswa yang tidak diluluskan dianggap melanggar kebijakan universitas atas perilaku mereka.

Selain itu, berdasarkan pidato wisuda presiden sementara Harvard, Alan M. Garber, beberapa mahasiswa yang menyuarakan aksi pro Palestina memang memiliki hak, namun mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan hal tersebut dengan mempertimbangkan komunitas dan situasi kondisi. Pidato pembukaan Garber ini kemudian disambut oleh cemoohan keras dari audiens.
Pihak Harvard: 13 Mahasiswa Tersebut Melanggar Kebijakan Universitas

Cuplikan Wisudawan Harvard/Foto: Tiktok.com/@aljazeeraenglish dan @the.rel1gion

Dewan Administratif Harvard selaku badan disipliner utama kampus telah menskors lima mahasiswa dan menempatkan kurang lebih 20 mahasiswa lainnya dalam masa percobaan karena keterlibatan mereka dalam perkemahan pro Palestina yang dilaksanakan di taman kampus.

Menindaklanjuti kasus ini, Harvard Corporation merilis keterangan tertulis bahwa siswa yang tidak bereputasi baik tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar. Dalam hal ini, 13 mahasiswa yang tidak diluluskan dianggap melanggar kebijakan universitas atas perilaku mereka.

Selain itu, berdasarkan pidato wisuda presiden sementara Harvard, Alan M. Garber, beberapa mahasiswa yang menyuarakan aksi pro Palestina memang memiliki hak, namun mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan hal tersebut dengan mempertimbangkan komunitas dan situasi kondisi. Pidato pembukaan Garber ini kemudian disambut oleh cemoohan keras dari audiens.
Ribuan Peserta Wisuda Berjalan Keluar Sembari Menyuarakan Kebebasan Palestina

Cuplikan Wisudawan Harvard/Foto: Frank S. Zhou via The Harvard Crimson

Setelah prosesi wisuda selesai, ribuan peserta wisuda melakukan unjuk rasa untuk menghormati para pelajar di Palestina yang tidak bisa lulus sekaligus membela ketiga belas rekan mereka yang tidak bisa diwisuda.

Salah satu dari 13 mahasiswa yang ditahan ijazahnya, Asmer Asrar Safi, mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan untuknya dan teman-teman menjadi bukti sejauh mana pihak Harvard akan membungkam suara-suara yang menentang sumber donor mereka yang notabenenya perusahaan pendukung Israel.
***

(naq/naq)
Sumber : beutynesia