ASHA - Adanya perang di Ukraina telah membuat hubungan NATO dengan Rusia semakin memanas.
Terbaru, aliansi militer menyatakan siap untuk melawan Rusia secara langsung.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komite Militer NATO, Rob Bauer, Sabtu (28/1).
Ia mengancam akan menyerang Rusia jika salah satu negara anggotanya diserang.
"Kami siap," kata Bauer, dikutip dari Russia Today (RT).
Oleh karena itu, NATO diminta lebih siap dengan segala kemungkinan.
Bauer mencatat, aliansi sudah memiliki sejumlah kelompok pertempuran di sepanjang sayap timurnya sejak perang di Ukraina pecah.
Pada pertengahan tahun 2022, pemimpin NATO memutuskan untuk menambah empat kelompok pertempuran lagi.
Mereka ditugaskan di Slovakia, Hongaria, Rumania, dan Bulgaria.
Selama beberapa dekade, banyak negara NATO mengira bahwa merekalah yang memutuskan kapan dan di mana akan mengerahkan pasukan.
Namun, konflik di Ukraina disebut telah mengubah permainan perang.
Bauer menilai, Rusia yang justru memancing kemarahan NATO dengan melintasi garis merah.
"Rusialah yang melintasi garis wilayah kita di NATO," kata dia.
Sebaliknya, Rusia memandang pasukan NATO yang dikerahkan di dekat perbatasannya sebagai ancaman.
Pada Desember 2021, Moskow menyerahkan draf dokumen tentang jaminan keamanan kepada NATO dan Washington.
Moskow menuntut agar aliansi mundur dari perbatasan seperti yang mereka lakukan pada tahun 1997.(Tribun-Video.com)
Editor: fajri digit sholikhawan
Reporter: Agung Tri Laksono
Video Production: Dwi Adam Sukmana
Sumber: Tribun Video