ASHA, JAYAPURA - Pascakerusuhan saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberangkatkan Lukas Enembe, Selasa (10/1/2023), Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dipastikan telah aman dan kondusif.
Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W A Maclarimboen saat dikonfirmasi Tribun-Papua.com, di Doyo mengatakan, hingga malam ini situasi Kota Sentani telah kembali normal, dan masyarakat sudah kembali melakukan beraktivitas seperti biasanya.
Untuk itu, Fredrickus meminta warga tidak lagi mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang ada.
"Apabila ada informasi yang bertanggung jawab, jangan lagi diteruskan. Prinsipnya tidak perlu kuatir, karena kami yakin situasi dapat terkendali dengan baik," ujarnya, Selasa (10/1/2023) malam .
Fredrickus menjelaskan, saat pengamanan Bandara Sentani pascarusuh siang tadi, Polres Jayapura menurunkan 20 personel dan sisanya dibantu oleh Polda Papua.
Jumlah keseluruhannya menurut Fredrickus kurang lebih ada 100 Personel yang disiagakan untuk pengamanan Bandara Sentani.
"Dalam pengaman tadi, ada dua titik yang menjadi fokus utama kita, yakni lokasi pengiriman kargo dan area Bandara Sentani," katanya.
Namun lanjut dia, dengan jumlah yang ada disesuaikan kembali tergantung situasi malam ini di Kota Sentani.
"Tapi prinsipnya kami akan melakukan siaga, sebab kami juga sudah minta ke Polda untuk tidak menarik personel hingga situasi pulih dengan baik," ujarnya.
Kemudian, untuk aktivitas bandara Sentani sendiri, lanjut Fredrickus, sudah normal dan besok sudah dapat beroperasi kembali seperti biasanya.
"Saya sudah meminta agar dari Polda Papua untuk mengamankan operasional Bandara Sentani," pungkasnya.
Satu Orang Tewas
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, seorang warga tewas tertembak pasca-Lukas Enembe ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/1/2023).
Massa saat itu mencoba masuk ke area Base Ops Lanud Jayapura, sementara KPK sudah membawa terbang Lukas Enembe menggunakan pesawat carteran ke Manado, Sulawesi Utara, untuk dilanjutkan ke Jakarta.
Tindakan anarkistis massa dengan mengancam menggunakan senjata tajam dan panah, membuat aparat keamanan melepaskan tembakan peringatakan yang kemudian tetap tidak diacuhkan.
Akibatnya, polisi melepaskan tembakan dan menyebabkan satu orang warga tewas.
"Iya betul ada satu korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Selain korban tewas, Benny mengonfirmasi ada dua orang lainnya terluka akibat terkena tembakan. Menurut dia, saat ini jenazah masih berada di RSUD Yowari.
Aparat keamanan masih berusaha berkomunikasi dengan keluarga korban agar tim dokter melakukan otopsi.
"Mau diotopsi tapi dari pihak keluarga masih belum mau," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, KPK menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe di Kota Jayapura, Papua, Selasa (10/1/2023) siang.
Menurut informasi, Lukas Enembe diamankan beberapa penyidik KPK di sebuah restoran di Distrik Abepura, Kota Jayapura, sekitar pukul 11.00 WIT.
Setelah itu, Lukas dibawa ke Mako Brimob Kotaraja. "Benar tadi (Lukas Enembe) dibawa ke Brimob," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Lukas Enembe sudah sejak 5 September 2022 ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar.
Beberapa panggilan yang diberikan KPK kepada Lukas tidak pernah dipenuhi dengan alasan sakit.
Sejak saat itu, Lukas Enembe tidak pernah muncul di hadapan publik hingga pada 30 Desember 2022, Lukas melakukan peresmian Kantor Gubernur Papua. (*)
Editor: Eko Sutriyanto
Sumber: Tribun Papua