Ingin Sampaikan Aspirasi Terkait Perppu Cipta Kerja, Presma BEM STAI Al Azhar Diseret dan Dihempaskan ke Mobil oleh Oknum Polisi Berinisial EN

ASHA, PEKANBARU – Salah satu oknum polisi disebutkan telah menyeret dan menghempaskan Presiden Mahasiswa STAI Al ke mobil yang sedang parkir saat berlangsungnya aksi penolakan Perppu bersama aliansi BEM Riau. 

Demikian keterangan tertulis Presiden Mahasiswa (Presma) STAI Al Azhar Gusti Pardamean Nasution kepada urbannews.id, Jumat (6/1/2023).

Disebutkan Gusti, kejadian berlangsung Rabu (4/1/2023) di Jalan Riau Kota Pekanbaru, tepatnya di depan Novotel. Saat itu Aliansi BEM se-Riau Hendak menyampaikan aspirasi atas keresahan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang baru disahkan.

“Ada Perwakilan BEM dari lima kampus tergabung di BEM Se-Riau yang ikut pada saat ingin menyampaikan aspirasi tersebut, yaitu BEM dari Universitas Mahummadiyah Riau, Universitas Islam Kuantan Singingi, Universitas Hangtuah Pekanbaru, Universitas Awal Bros Pekanbaru dan STAI Al-Azhar Pekanbaru,” ungkap Gusti.

Diungkapkan Gusti, mereka diamankan ketika hendak menyampaikan aspirasinya pada saat kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Riau. 

Menurut Gusti, alasan mereka diamankan dikarenakan membentangkan spanduk yang bertuliskan “Menolak Presiden di Bumi Melayu RIAU. #BEM SE-RIAU#PERPPU TITIPAN”.

“Ketika hendak membentangkan spanduk tersebut mereka langsung dihadang dan lantas diseret ke dalam mobil dan ada yang dihempaskan ke mobil yang parkir oleh salah satu oknum tersebut. Mahasiswa diamankan oleh petugas yang berjaga di sepanjang Jalan Riau di depan Novotel Pekanbaru dan di bawa ke Polresta Pekanbaru,” ungkap Gusti.

Lebih lanjut Gusti mengutarakan, pihaknya sangat menyayangkan pada saat polisi mengamankan mahasiswa, ada salah satu oknum berinisial EN menghempaskan dirinya ke mobil. Tak pelak, perbuatan itu membuatnya susah bernafas. 

“Oknum tersebut tidak ada iktikad baik sedikit pun untuk meminta maaf kepada saya. Saya tidak meminta apa-apa hanya saling menghormati saja. Diamankan tidak apa-apa tapi jangan kasar terhadap kami. Kami hanya menyampaikan aspirasi rakyat sehingga saya pribadi merasa kesakitan saat dihempaskan ke mobil,” tutur Gusti.(*)

Sumber : UrbanNews