QATAR BERANI MENUNJUKKAN IDENTITASNYA !

ASHA - Perhelatan akbar sepakbola piala dunia tahun 2022 sedang berlangsung di negara Timur Tengah Qatar.
Kejuaraan sepakbola dunia itu mendapat perhatian luas dari seluruh penjuru dunia.
Ma'lum saja karena hampir semua orang dimuka bumi ini suka dengan sepak bola.
Tua muda, kaya miskin, pejabat, rakyat jelata, politisi sampai ustadz atau Kyaipun banyak yang suka menonton sepakbola.
Bahkan jangan heran jika ada yang mengatakan bahwa kejuaraan sepakbola dunia itu adalah "lebarannya" para pecinta sepakbola.
Semua tim tim elit dan pemain pemain terbaik duniapun hadir.

Namun dalam perhelatan akbar tersebut ada satu yang menarik dan membelalakkan mata dunia. 
Yaitu pada saat event pembukaan piala dunia dengan pembacaan ayat suci Al-Quran.
Kejadian ini pertama kali dalam sejarah hadirnya piala dunia.
Surat yang dibacakan oleh seorang disabilitas itu adalah Al Hujarat ayat ketigabelas.
Adapun arti dari surat Al Hujarat ayat ketigabelas adalah :
"Wahai manusia ! Sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku agar kamu saling mengenal... ".

Sepertinya panitia dan tentunya atas dasar arahan dari pemerintah Qatar telah memperhitungkan betul surat apa yang mesti dibaca.
Dan sepertinya juga pemerintah Qatar memanfaatkan betul perhelatan besar ini untuk bukan sekedar kepentingan olahraga. Tapi juga peluang untuk menunjukkan identitas ke-Islamannya kepada seluruh penjuru dunia.
Pilihan surat Al Hujarat ayat ketigabelas ini menunjukan bahwa setiap orang, setiap kelompok, setiap agama dan setiap negara mempunyai identitas masing masing.
Baik identitas secara ekonomi, sosial maupun politik.

Politik identitas yang oleh pemerintahan Jokowi "dilarang", oleh pemerintah Qatar diperlihatkan secara fulgar.
Bukan cuma ayatnya dibacakan tapi pelaksanaannyapun diterapkan.
Baru kali ini sepakbola piala dunia penonton tidak diperbolehkan membawa dan meminum bir dan minuman keras lainnya di stadion dan disekitar stadion.
Hampir semua negara peserta piala dunia protes, terutama dari negara negara Eropa, AS dan Amerika Latin.
Tapi pemerintah negara Qatar tidak bergeming dan tetap kebijakan itu dilaksanakan. Dan pada akhirnya FIFA pun menyetujui kebijakan tersebut.
Bahkan presiden FIFA menyatakan "Anda tiga jam tidak minum bir anda tidak akan mati !".

Para penonton yang datang dari berbagai negara di dunia juga dilarang tampil dengan memakai pakaian yang mengekspos aurat di tempat tempat umum.

LGBT dilarang !
Lagi lagi keputusan ini mendapat protes keras dan luas dari para penonton, pemain, pelatih dan wasit dari beberapa negara pendukung LGBT.
Dan lagi lagi pemerintah Qatar enggak bergeming.
Prinsip negara Qatar : "Anjing menggonggong Khalifah tetap berlalu !".


Jakarta, 26 November 2022
Oleh : Namruddin DF
Ketua Gerakan Muslim Jakarta (GMJ)