Brigjen Hendra Mabok Saat Paksa Saya Bohong soal Kabareskrim

 

ASHA, BALIKPAPAN - Ismail Bolong (46), mentan anggota Polri di Polres Samarinda, Kaltim, menyampaikan permintaan maaf kepada Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto, atas testimoninya soal penyerahan uang. Penyampau Kepada wartawan Tribun, Sabtu (5/11/2022), Ismail mengaku, video testimoni itu direkam Februari 2022 lalu di sebuah hotel di Balikpapan, Kaltim, dalam kondisi tertekan.

"Saya mengajukan permohonan maaf ke Pak Kabareskrim. Saat testimoni itu saya dalam tekanan dari Brigjen Hendra dari Mabes." ujar Ismail Bolong. Bolong mengaku kaget kenapa klip video itu baru beredar saat sidang Ferdi Sambo dan Brigjen Hendra bulan in. Padahal itu direkam Februari (2022) sebelum saya ajukan pensiun dini. Perekam video itu adalah anggota paminal dari Mabes.

Dia menyebut, testimoni itu direkam melalui hape iphone milik 1 dari 6 anggota paminal mabes yang datang khusus ke Balikpapan. Sebelum direkam, dia diperiksa di ruang Propam Polda Kaltim, di Balikpapan. Dia diperiksa mulai pukul 22.00 Wita hingga pukul 02.00 wita dini hari. "Saya ingat, saya dihotel sampai subuh, dikawal 6 anggota dari mebes."
Karena tak bisa ngomong, dan dalam tekanan, akhirnya terus intimidasi dan dibawa ke hotel.
Di kamar hotel lantai 16, seorang bintara sudah menulis konsep apa yang harus saya baca. "Saya sampai tiga kali ditelepon Jendral Hendra, dan diancam akan dibawa ke Propam Mabes kalau tidak baca itu testimoni." katanya. Akhirnya, konsep tulisan itu dia bacakan dan direkam pakai hape. Dia menyebut, karena tekanan dan ancaman dari Brigjen Hendra Kurniawan (kala itu Karo Paminal Propam Mabes Polri) itu, dia mengajukan pensiun dini bulan April 2022, namun baru disetujui 1 Juli 2022.

Editor: Dika Videografer: Sanovra Sumber : TRIBUN-TIMUR