ASHA, JAKARTA- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berakhir sudah. Selama lima tahun memimpin Jakarta, Gubernur Anies memiliki sejumlah prestasi, seperti Sustainable Transport Award (STA) 2021, World Summit on Information Society (WSIS) Prizes 2022, ASEAN ICT Awards (AICTA) 2021, dan masih banyak lagi.
Dengan visi Maju Kotanya, Bahagia Warganya, DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan merealisasikan program-programnya dengan kolaborasi.
Menurutnya, Jakarta memiliki sumber daya kolaborator yang amat besar.
"Mari bangun kota ini dengan kolaborasi. Alhamdulillah, kolaborasi itu disambut oleh pribadi-pribadi di Jakarta. Begitu banyak terobosan dari seluruh masyarakat Jakarta. Mari kita teruskan kolaborasi ini," imbau Anies.
Sumber daya kolaborator yang amat besar itu karena Jakarta memiliki pakar, universitas, sektor privat, international think-tank, serta Non-Government Organization (NGO) yang amat banyak dan beragam.
Terdapat enam kategori kolaborasi di +Jakarta, yaitu Environmental Resilience, Future of Work, Urban Regeneration, Innovation and Technology, Equality and Empowerment, serta Art and Culture.
Kepemimpinan Anies Baswedan selama lima tahun menjabat Gubernur DKI Jakart, banyak perubahan pada masa kepemimpinan Anies yang berdampak positif bagi kehidupan warga Jakarta.
Jakarta layak menjadi rujukan bagi kepala daerah lain tentang bagaimana mengelola suatu daerah. Anies sudah bekerja secara maksimal bagi kemajuan Jakarta. Kemajuan Jakarta bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain.
Program Gubernur Anies yang masyarakat merasakan betul manfaatnya, seperti di sektor mobilitas dan pedestrian.
“Saat masuk pertama kali di Balai Kota, kita punya tantangan utamanya ada 16 juta motor, ada 3,5 juta mobil, penduduknya 11 juta. Ini catatan di Polda Metro Jaya. Kita juga menemukan segregasi.
Tanpa kita sadari, Jakarta tersegregasi. Ada kampong, ada kompleks. Ada makmur, ada pramakmur. Itu ada di dalam cluster masing-masing dan satu sama lain tidak terkoneksi. Ini fakta,” ungkap Anies.
Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil surveinya terkait lima tahun kinerja kepemimpinan Gubenur Anies. Survei ini dilakukan pada 20-30 Juli 2022.
ICRC menemukan, selama lima tahun memimpin DKI Jakarta, mayoritas masyarakat puas atas kinerja Anies Baswedan, sebesar 76,9%.
Alasan utama masyarakat, kepuasaan tersebut tertuju pada faktor-faktor seperti aspek kinerjanya bagus 26,5%, Jakarta lebih rapi 12,6%, banyak perubahan 12,6%, Anies orangnya pintar 10,4%, Anies orangnya ramah (9,7%), terbukti hasil kerjanya 8,1%, serta pembangunan Jakarta International Stadium 5,8%.
Jika mengukur pada aspek penanganan banjir di DKI Jakarta, mayoritas publik sebesar 59,5% mengungkapkan, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Riza Patria telah berhasil menangani permasalahan banjir di Jakarta.
“Jika Presiden Jokowi pernah menjabat sebagai Gubernur DKI sebentar dapat membawa bukti realisasi pembangunan infrastruktur yang baik. Anies Baswedan pun memiliki kesempatan yang lebih potensial memberikan dampak lebih signifikan jika dirinya mendapuk jabatan kepemimpinan yang lebih tinggi di kemudian hari,” kata Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli dalam keterangannya, Sabtu (20/8/2022)
Berikut beberapa program strategis Gubernur Anies selama lima tahun memimpin Jakarta:
1. Wujudkan Ketahanan Pangan
Jakarta mempertahankan ketahanan pangan warganya melalui penyediaan subsidi pangan dan penerima manfaat yang semakin luas. Terbukti, Indeks Ketahanan Pangan DKI Jakarta dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2017-2021) secara konsisten berpredikat "Sangat Tahan".
2. Kesehatan untuk Kesejahteraan
Penyediaan Kartu Jakarta Sehat Plus dengan capaian Universal Health Coverage pada 2022 sebesar 98,54% dari target 100% merupakan pelengkap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudian peningkatkan layanan kesehatan warga melalui transformasi pelayanan RSUD di Jakarta.
3. Hunian Berkualitas
Pemprov DKI Jakarta berupaya menyediakan beragam jenis hunian berkualitas untuk meningkatkan taraf hidup warga Jakarta melalui integrasi program JAKHABITAT. Berbagai program layanan perumahan dan permukiman terjangkau dan berkualitas di Jakarta menjadi lebih mudah diakses oleh warga.
4. Pendidikan Merata dan Berkeadilan
Untuk memberikan kesempatan pendidikan yang sama, setara, dan berkeadilan untuk setiap peserta didik dari kalangan masyarakat tidak mampu di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan pendidikan berupa Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus hingga Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
5. Inovasi Layanan Publik
Melalui Jakarta Smart City, Pemprov DKI Jakarta memiliki aplikasi Cepat Respons Masyarakat (CRM) yang digunakan oleh para jajaran Pemprov untuk menyelesaikan aduan masyarakat. Transformasi digital juga dihadirkan melalui situs jakarta.go.id dan aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
6. Reformasi Birokrasi
Pemprov DKI Jakarta memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian berturut-turut selama lima tahun. Perolehan Opini WTP ini merupakan penghargaan tertinggi dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas akuntabilitas pengelolaan keuangan Pemprov DKI Jakarta. Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2021, misalnya, dengan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi mencapai BPK sebesar 86,65%, di atas capaian rata-rata nasional sebesar 80%.
7. Ruang Terbuka Hijau
Pemprov DKI terus menggalakkan pembangunan taman dan hutan kota. Sehingga, ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta pun semakin merata dan diminati oleh publik. Dalam lima tahun lebih dari 420 taman dibangun dan direvitalisasi, serta lebih dari 200.000 pohon ditanam.
8. Memuliakan Pejalan Kaki dan Pesepeda
Jakarta bukan lagi yang memprioritaskan kendaraan pribadi, tetapi juga pejalan kaki. Penataan yang dilakukan mengutamakan akses pejalan kaki dan mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik. Telah dibangun trotoar sepanjang 265 km, 103 km jalur sepeda, dan 67 bike sharing spots.
9. Moda Transportasi Terintegrasi
Di bawah payung JakLingko, Pemprov DKI Jakarta mengintegrasikan berbagai moda transportasi umum untuk memudahkan mobilitas warga. Integrasi yang dilakukan mulai dari integrasi fisik hingga integrasi tarif. Seperti Stasiun MRT Jakarta yang terhubung dengan Halte Transjakarta, Stasiun KRL, serta Stasiun LRT Jakarta yang terkoneksi dengan Mikrotrans dan bus Transjakarta, sehingga dapat menghubungkan warga ke mana saja.
10. Wujudkan Kota Beremisi Rendah
Pemprov DKI juga terus berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya yang menjadikan Jakarta sebagai kota beremisi rendah, melalui pembangunan Sekolah Net Zero Carbon dan green building. Bangunan dengan konsep Net Zero Carbon ini adalah bangunan yang hemat energi saat beroperasi dan sebagian besar kebutuhan energinya dipasok dari sumber energi terbarukan.
11. Pengelolaan Sampah
Pemprov DKI Jakarta terus mempromosikan program Jakarta Sadar Sampah, mengajak warga untuk mengurangi, memilah, dan mengolah sampah dari rumah. Sebanyak 50 persen RW di Jakarta telah mengangkut sampah terjadwal, selain 141.418 rumah tangga sudah memilah sampah. Inovasi dan kolaborasi bersama warga ini pun mampu menurunkan volume sampah di kota sebesar 24,85% pada 2021 dan 26% pada 2022.
12. Pengelolaan Limbah
Solusi permasalahan sanitasi dan air limbah juga dilakukan untuk mengurangi pencemaran air di Jakarta. Salah satunya dengan memanfaatkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman. Sistem SPALD mengalirkan air limbah domestik ke jaringan perpipaan agar tidak langsung meresap dan mencemari tanah. SPALD pun diharapkan mengurangi penyakit bawaan air (waterborne diseases) yang disebabkan oleh saluran drainase lingkungan yang kotor atau air tanah yang tercemar bakteri E. coli.
13. Ciptakan Wirausaha dan Lapangan Kerja Baru
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jakarta berperan penting dalam perekonomian nasional. Dengan program Jakpreneur, Pemprov DKI Jakarta membuka banyak akses bagi para pengusaha UMKM, agar lebih mudah mengembangkan usaha dan memiliki keterampilan berwirausaha. Fasilitas yang diberikan berupa pelatihan bagi pelaku usaha, seperti fasilitas akses perizinan, pemasaran produk, pelaporan keuangan berbasis aplikasi, dan fasilitas kemudahan akses permodalan.
14. Peran Pemberdayaan Perempuan
Sejak 2019, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta dengan melibatkan 3.541 kader TP PKK Provinsi hingga kelurahan dan 76.114 kader Dasawisma yang merupakan bagian dari kader PKK. Para kader ini membantu mengolah data di tingkat rumah tangga dengan menggunakan aplikasi digital ‘CARIK JAKARTA’.
15. Fasilitas Olahraga dan Atraksi Seni
Kebahagiaan warga menjadi tolok ukur dalam membangun Jakarta menjadi kota yang lebih baik dari tahun ke tahun. Karena itu, sejak 2018 Pemprov DKI Jakarta mulai merutinkan Festival Olahraga dan Kesenian Sepanjang Tahun untuk mengembangkan pembinaan olahraga dan kesenian berbasis komunitas. Ditambah stadion olahraga bertaraf Internasional, Jakarta International Stadium (JIS), yang sudah rampung dibangun dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan warga Jakarta.
16. Jakarta Rumah bagi Semua Agama
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk bisa menjadi rumah bagi semua, sehingga merasakan kesetaraan dan kesempatan dengan memfasilitasi seluruh aspek terkait dengan kegiatan keagamaan. Bantuan sosial terus diberikan secara merata dan berkeadilan melalui dana hibah Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) yang dimulai sejak 2019. Program tersebut bertujuan meningkatkan manfaat tempat ibadah berbagai agama.
17. Pajak sebagai Instrumen Pemerataan dan Keadilan
Melalui Pergub Nomor 23 Tahun 2022, semua bangunan rumah tinggal yang nilainya di bawah 2 miliar rupiah dibebaskan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Dasar pembuatan kebijakan yaitu luas minimum lahan dan bangunan untuk rumah sederhana sehat yaitu 60 m2 (bumi) dan 36 m2 (bangunan). Dasar tersebut sesuai dengan Permen PUPR No. 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.
18. Pelestarian Sejarah dan Budaya Jakarta
Sejarah masa lalu membentuk Jakarta yang sekarang. Karena itu, pelestarian sejarah dan budaya terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sepanjang 2018-2022, Pemprov DKI Jakarta menetapkan 50 Cagar Budaya. Penetapan objek sebagai Cagar Budaya merupakan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sebagai upaya pelestarian.
19. Perizinan Lebih Cepat
Mengurus perizinan di Jakarta menjadi lebih cepat dan pasti, karena berdasarkan Instruksi Sekretaris Daerah DKI Jakarta No. 100 Tahun 2021, proses penerbitan perizinan paling lambat 57 hari. Dalam praktiknya, proses penerbitan perizinan bisa lebih cepat daripada 57 hari. Sebelum adanya aturan ini, mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Jakarta mencapai 365 hari (setahun). Mengutip data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta, pada periode 2018-2019, rata-rata IMB terbit sebanyak 4.000 per tahun. Namun, pada periode 2020-2022, rata-rata IMB terbit sebanyak 9.000 per tahun.
20. Raih Penghargaan Realisasi Investasi
Pemprov DKI Jakarta melalui DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta menerima penghargaan dari Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia atas Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Investasi/BKPM kepada Pemerintah Daerah yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian realisasi investasi di Indonesia pada 2021. Sepanjang 2021, Kementerian Investasi/BKPM mencatat, terdapat 34.739 proyek investasi di Jakarta.
21. Bangkitkan Investasi dengan Wisata Urban
Pemprov DKI Jakarta membuka peluang investasi di sektor pariwisata urban. Secara aktif, Pemprov DKI Jakarta menggelar aktivitas kolaboratif bersama dengan investor, komunitas, serta warga di berbagai lokasi wisata urban dan ruang publik yang ada di Jakarta. Contohnya, dengan aktivasi Kota Tua beberapa waktu lalu yang bernama Festival Batavia Kota Tua dan Festival #IniJakarta.
22. Upaya Strategis Pengendalian Banjir
Secara geografis, wilayah Jakarta dikelilingi 13 sungai, sehingga potensi banjir akan selalu ada. Namun, selama lima tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta berupaya meningkatkan penanganan banjir secara signifikan. Gubernur Anies mengungkapkan, ‘Siaga, Tanggap, Galang’ menjadi pegangan teguh para jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi banjir di Jakarta. Hasilnya, genangan surut lebih cepat dan jumlah titik banjir berkurang, walau terjadi curah hujan ekstrem.
23. Layanan Air Bersih
Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen meningkatkan akses air bersih bagi seluruh warga. Kini, biaya pengeluaran air dapat lebih rendah berkat tarif air bersubsidi. Tak hanya berlaku bagi warga di daratan, tetapi juga menjangkau warga yang berada di kepulauan. Pemprov juga membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA), pembangunan waduk untuk sumber air baku, hingga menyediakan mobil tangki dan kios air.
24. Kendalikan Polusi Udara Jakarta
Kepadatan kota Jakarta berkorelasi dengan penggunaan kendaraan pribadi yang tinggi, sehingga menyebabkan polusi udara. Untuk mengendalikannya, Pemprov DKI Jakarta menerbitkan Instruksi Gubernur No. 66 Tahun 2019 yang mencakup tujuh inisiatif pengendalian kualitas udara, yakni Peremajaan dan Uji Emisi Kendaraan Umum; Penerapan Ganjil Genap, Tarif Parkir, dan Congestion Pricing; Perketat Uji Emisi dan Usia Kendaraan Pribadi; Mendorong Peralihan Moda, Peningkatan Kenyamanan dan Fasilitas Pejalan Kaki; Perketat Pengendalian Sumber Polutan Tak Bergerak; Penghijauan pada Sarana dan Prasarana Publik; dan Mulai Beralih ke Energi Terbarukan.