Demokrat Minta Pengganti Anies Jangan Banyak Tingkah, Ada yang Nyeletuk: Memang Harusnya Tahu Diri Sih...


ASHA, Jakarta - Baru menggantikan Anies Baswedan, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada Selasa, (18/10/2022) diketahui menggerakkan sulur birokrat sebagai langkah awal memuluskan pekerjaanya. 

Heru mengumpulkan para lurah, Walikota, hingga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta. Tidak hanya itu, ia juga menghidupkan kembali sistem pengaduan untuk warga Jakarta.Menanggapi hal itu, Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil M. Lubis, memberi pesan kepada Heru. Hasbil meminta Heru dapat meneruskan program kerja pejabat sebelumnya, tak lain adalah Anies Baswedan.



"Bukan meneruskan pesanan dari orang-orang di balik layar," kata Hasbil dalam cuitan Twitternya @Hasbil_Lbs dikutip pada Rabu, (19/10/2022).

Menurut Hasbil, Heru memimpin DKI hanya untuk sementara waktu karena nantinya Jakarta secara resmi akan dipimpin oleh Kepala Daerah yang baru berdasarkan hasil pemilihan rakyat.

Heru bahkan tidak punya beban kepada warga Jakarta, apalagi janji.

"Anda cuma Pj Gubernur yang gak punya beban karena gak ada janji apapun ke rakyat Jakarta," tuturnya. "Jadi saran saya pribadi, jangan banyak tingkah, kerja saja yang benar!" lanjutnya.

Unggahan Twitter Hasbil tersebut mendapat ragam komentar dari warganet. Sebagian warganet setuju dengan pendapat Hasbil.

"Dan bukan juga dipilih rakyat=tidak ada beban cuma sebagai cadangan sampai waktunya. Kerja Saja sesuai tupoksinya dan nggak aneh-aneh dengan buat kebijakan baru. Kebijakan yang bagus ya diteruskan saja," komentar warganet.

"Meneruskan dan menyempurnakan yang sudah berjalan menjadi lebih baik. Karena tidak punya beban justru semakin dijaga, bukan membuat aturan/program baru yang nanti bikin pusing pejabat yang berikutnya," tutur warganet.

"Kalau gak ada pesanan sih ok ok saja. Tapi kalau pesannya banyak seperti menu restoran bagaimana?" tanya warganet.

"Makanya sekarang fokus di banjir, langsung koordinasi dengan PU karena ini terkait DAS, lintas daerah," tambah yang lain.

"Memang harusnya tahu diri sih yang naiknya bukan karena prestasi atau karena kompetensi," sentil warganet.

Sumber : WartaEkonomi